Pak! Anak saya tidak remidi, tapi kok ....



Pak! Anak saya tidak remidi kok tidak masuk sepuluh besar. Sementara temannya yang remidi ada dua siswa yang masuk sepuluh besar. Bukannya kalo remidi itu nilainya tidak boleh melebihi siswa yang tidak remidi. Tapi, kok bisa masuk sepuluh besar..

Lha, kemarin itu anak saya bilang, "Pah, aku tidak remidi semua. Insya Allah bisa masuk sepuluh besar." Teman-temanku yang laki-laki banyak yang remidi. Hanya ada dua laki-laki yang tidak remidi. Salah satunya aku. Pasti aku bisa masuk sepuluh besar."

Itulah pertanyaan salah seorang wali murid seusai mengambil raport kenaikan kelas tahun ini.  Saya adalah wali kelas untuk siswa tersebut yang mendapat rangking 11 di kelasnya.  Sementara ada tiga orang temannya laki-laki yang mendapatkan sepuluh besar, meskipun ketiganya sempat harus mengikuti remidi pada mapel tertentu.

Lalu bagaimanakah sebetulnya. Mengapa yang lolos dari remidi tidak mendapat sepuluh besar. Sementara yang remidi masuk sepuluh besar. Kok bisa!

Seorang siswa dikatakan remidi atau harus mengulang, jika mendapatkan nilai di bawah KKM. Guru wajib melakukan pembelajaran remidial bagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Adapun nilai hasil remidi maksimal adalah batas KKM. Sehingga nilai yang diperoleh siswa yang remidi tidak lebih baik dari siswa yang telah tuntas pada pembelajaran sebelumnya.

Sebenarnya guru juga dapat melakukan pembelajaran remidial bagi semua siswa, meskipun sudah tuntas. Tujuannya untuk memperbaiki kompetensi semua siswa tersebut. Nilai yang didapat pun juga lebih adil. Jika ini dilakukan, maka nilai hasil remidi boleh melebihi batas KKM, asalkan semua juga dilakukan pembelajaran remidial.

Lalu bagaimana dengan kasus di atas. Perlu diketahui bahwa, kasus tersebut adalah tentang persoalan sepuluh besar dalam satu kelas, bukan persoalan perolehan nilai pada mata pelajaran.

Penentuan sepuluh besar kelas sama sekali berbeda dengan penentuan remidi atau tidak. Sepuluh besar kelas ditentukan oleh jumlah nilai yang diperoleh siswa untuk seluruh mata pelajaran. Nilai dari semua mata pelajaran dijumlah, sehingga mendapatkan jumlah nilai total. Dari nilai total inilah, kemudian dirangking/diperingkat siapa-siapa saja siswa yang mendapatkan predikat 10 besar.

Dengan demikian, sangatlah mungkin jika ada siswa yang remidi pada 1 atau 2 mapel masih bisa masuk sepuluh besar. Bisa jadi dia remidi dalam 2 mapel tertentu. Misalnya Matematika dan Bahasa Inggris. Maka nilai siswa tersebut untuk kedua mapel ini tidak boleh melebihi batas KKM. Di sisi lain, pada mata pelajaran selain Matematika dan Bahasa Inggris, besar kemungkinan ia mendapatkan nilai yang TINGGI bahkan melampuai siswa yang sama sekali tidak remidi. Sehingga jumlah total keseluruhan nilai mata pelajaran pun juga tinggi.

Lalu, bagaimana dengan siswa yang tidak remidi sama sekali. Ya, siswa ini telah memperoleh nilai di atas KKM untuk semua mapel. Namun nilai yang diperoleh bisa jadi lebih rendah dari siswa yang remidi dua mapel tadi. Kecuali, nilai Matematika dan Bahasa Inggrisnya tentu lebih tinggi dari siswa yang remidi tadi. Namun, jika nilai mapel lainnya lebih rendah dari siswa yang remidi dua mapel tersebut, tentu hasil akhirnya juga lebih rendah.

Jadi, meskipun siswa tidak remidi sama sekali, bukanlah jaminan untuk memperoleh sepuluh besar kelas. Karena, banyak kemungkinan bisa terjadi. Bisa jadi seorang siswa kurang dalam mapel tertentu, tetapi berlebih dalam mapel lainnya. Ini yang lebih menentukan.
Sebaliknya, meskipun siswa tidak remidi semua, namun perolehan nilainya -meskipun telah tuntas- ternyata lebih rendah dari lainnya,  tetap saja jumlah akhir lebih rendah dari siswa yang remidi.

Kesimpulannya, bahwa nilai remidi yang lebih rendah itu hanya berlaku pada mata pelajaran yang diremidi. Bukan terjadi pada jumlah akhir total nilai untuk semua mata pelajaran. Sehingga, mungkin saja, jika siswa yang remidi pada mapel tertentu, namun mapel lainnya mendapat nilai yang tinggi. Sangat mungkin jika bisa masuk sepuluh besar.

Benarkah demikian?

Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Pak! Anak saya tidak remidi, tapi kok ...."

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Template By. Kunci Dunia
Back To Top