Setelah 70 tahun Indonesia merdeka, pendidikan Indonesia
belum mendapatkan tempat yang mapan di antara bangsa-bangsa di dunia. Data yang
dirilis oleh OEDC (Organisasi Kerjasama Ekonomi Pembangunan), menunjukkan
kualitas Indonesia berada di urutan 69 dari 77 negara.

Di Indonesia sendiri, saat ini masih dihadapkan pada
persoalan kualitas guru yang rendah. Program peningkatan kualitas mutu guru
yang terus digalakkan pemerintah belum menyentuh peningkatan mutu pendidik.
Program peningkatan kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi guru pun belum
mampu mendorong peningkatan mutu guru.
Mengapa demikian? Salah satu persoalannya adalah banyaknya
guru yang mendekati usia pensiun. Berdasarkan proyeksi Kemendikbud, diperkirakan
5 - 10 tahun lagi, akan ada ribuan guru yang purna tugas. Banyak guru yang
ogah-ogahan meningkatkan kualitas dirinya dengan alasan usia. Terlebih, mereka
tidak mamu jika dituntut meningkatkan kompetensinya sesuai dengan perkembangan
teknologi dan seni (Pasal 20 b UU Guru Dosen).
Dalam hal peningkatan kompetensi guru, teknologi menjadi
faktor utama peningkatan kualitas guru. Kompetensi guru dalam memanfaatkan TIK untuk
pembelajaran sangat diharapkan demi kemajuan pendidikan. Terlebih, di era
sekarang ini, peserta didik dihadapkan dengan pesatnya perkembangan teknologi
informasi. Mereka adalah digital native yang membutuhkan bekal untuk
masa depan. Bukankan Umar bin Khattab pernah berpesan "Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya
karena mereka hidup di generasinya, bukan pada zaman di mana engkau dididik"
0 Komentar untuk "TIK jadi penentu Kualitas Pendidikan"