Orang-orang yang bersikap qanaah selalu giat berusaha dan
bekerja. Apabila usahanya tidak berhasil tidak merasa kecewa atau putus
asa, karena punya pendirian bahwa apa yang diperoleh semua merupakan ketentuan
Allah swt dan harus diterima dengan lapang dada serta rasa syukur.
Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi
melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.
Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis)
dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz}). (Hud: 6)
Qanaah bukan berarti bermalas-malasan untuk berusaha dan meningkatkan kesejahteraan hidup, tetapi harus selalu giat dalam bekerja dan berusaha.
Apabila hasil usahanya tidak sesuai dengan harapannya tidak akan pernah kecewa dan dihadapi dengan sifat sabar. Jika berhasil selalu bersyukur kepada Allah. Sikap ini akan mendorong hati kita menjadi tenteram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak.
Contoh:
Nadhir adalah seorang pelajar SMP di Surakarta. Orang tuanya
bekerja sbg PNS, Setiap hari ia diberi uang saku Rp. 5000 oleh orang tuanya.
Suatu hari ia hanya diberi Rp. 3000,- Melihat hal itu, Nadhir menerima dengan
sikap qanaah (nrimo) dan tidak berontak. Dia menerima dengan Ikhlas.
Sungguh mulia orang yang memiliki sifat qanaah ini, baik di sisi Allah maupun di hadapan manusia sebagaimana sabda Rasulullah saw.
Sungguh beruntung orang yang masuk Islam dan rezekinya cukup, serta merasa puas dengan apa yang menjadi pemberian Allah kepadanya."
Sungguh mulia orang yang memiliki sifat qanaah ini, baik di sisi Allah maupun di hadapan manusia sebagaimana sabda Rasulullah saw.
Sungguh beruntung orang yang masuk Islam dan rezekinya cukup, serta merasa puas dengan apa yang menjadi pemberian Allah kepadanya."
0 Komentar untuk "Qanaah "